Minggu, 20 Maret 2011

awas-awas ada buah dan sayuran beracun ??


http://madhushikakaushalya.files. wordpress.com/2009/08/fruitveg1.jpg
http://madhushikakaushalya.files. wordpress.com/2009/08/fruitveg1.jpg
Jika anda mengkonsumsi seledri non-organik (yang ditanam dengan menggunakan bahan kimia, seperti pestisida) saat ini, mungkin anda juga menkonsumsi 67 jenis pestisida bersamanya, mengutip laporan terbaru dari Environmental Working Group, sebuah badan nonprofit yang meneliti dengan rinci 100.000 jenis pestisida dari Departemen Pertanian dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika untuk menentukan jenis buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung kadar residu kimia dari yang tertinggi sampai terendah.
Yang paling perlu diwaspadai adalah 12 jenis buah dan sayuran yang tercemar atau dikenal dengan sebutan “Dirty Dozen”, yang mengandung 47 sampai 67 pestisida per porsi. Buah dan sayuran ini sangat rentan terhadap pestisida karena memiliki kulit yang lunak dan cenderung untuk menyerap lebih banyak pestisida.
Anggota Environmental Working Group, Amy Rosenthal mengatakan,”Penting bagi masyarakat untuk mengetahui apa yang mereka makan. Daftar 12 jenis buah dan sayuran yang tercemar, dibuat berdasarkan uji terhadap pestisida setelah produk tersebut dicuci dengan air bertekanan tinggi. Kadar pestisida yang terkandung setara dengan produk yang dijual di toko-toko.”
Grup ini menyarankan untuk membatasi konsumsi pestisida dengan membeli produk organik (yang ditanam tanpa menggunakan zat kimia seperti pestisida) dari 12 jenis buah dan sayuran berikut:
1. Seledri
2. Persik
3. Strawberi
4. Apel
5. Blueberry
6. Nektarin
7. Paprika manis
8. Bayam
9. Ceri
10. Kentang
11. Anggur
12. Selada

Menurut Amy Rosenthal, “Anda bisa mengurangi paparan terhadap pestisida hingga 80% dengan membeli 12 jenis sayur-sayuran dan buah-buahan versi organik.”

Namun, tidak semua sayuran dan buahan non-organik mengandung kadar pestisida yang tinggi. Beberapa produk memiliki lapisan kulit yang kuat yang dapat melindungi produk ini dari kontaminasi pestisida. Produk ini dikenal dengan sebutan 15 jenis buah dan sayuran yang bersih atau “Clean 15”yang hanya mengandung pestisida dalam kadar minimal, yaitu:

1. Bawang
2. Alpukat
3. Jagung manis
4. Nanas
5. Mangga
6. Kacang kapri
7. Asparagus
8. Kiwi
9. Kubis
10. Terong
11. Belewar
12. Semangka
13. Jeruk Bali
14. Ubi jalar
15. Bawang Bombay

Dapatkah pestisida dalam kadar minimal menyebabkan gangguan kesehatan?

Menurut Departemen Pertanian Amerika, konsumsi pestisida dalam jumlah kecil tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan. Namun beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi antara perstisida dan masalah kesehatan, seperti kanker, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan gangguan jaringan syaraf.

Environmental Working Group menjelaskan bahwa belum ada data dari studi jangka panjang, namun juga memperingatkan para konsumen untuk waspada terhadap bahaya potensialnya.

Beberapa dokter menjelaskan bahwa otak anak-anak yang sedang tumbuh paling rentan terhadap pestisida yang terkandung dalam makanan. Menurut Dr. Phillip Landrigan, Kepala bagian Preventive Medicine di Fakultas Kedokteran Mount Sinai, New York, “Otak anak kecil sedang mengalami masa pertumbuhan paling cepat dan jika pestisida masuk ke dalam otak, dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan.”
Dapatkah pestisida dihilangkan dengan cara dicuci?
Menurut Rosenthal, mencuci sayur-sayuran atau buah-buahan tidak memberikan banyak perbedaan, namun membuang kulit produk tersebut dapat membantu.
Semua produk yang masih segar, baik ditanam dengan menggunakan pestisida ataupun tidak, perlu dicuci dengan air untuk membuang kotoran dan kuman. Para ahli sepakat jika mengkonsumsi buah dan sayuran yang termasuk dalam daftar 12 jenis yang tercemar, sebaiknya memilih produk organik, jika tersedia. Dengan mengkonsumsi produk-produk organik, anda dapat menurunkan kadar pestisida dalam tubuh anda sebanyak 95% dalam waktu 2 minggu.
Sumber:
Investigasi Dr. Sanjay Gupta dalam acara Toxic America, CNN. Seri pertamanya dapat dibaca disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar